Senin, 28 Oktober 2013

Pengaruh pertumbuhan  penduduk terhadap perkembangan sosial

Seperti yang kita ketahui bahwa negara kita adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia pada urutan ke-4 . Dan pertumbuhan penduduk itu selalu meningkat disetiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks. Kepadatan penduduk ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
a.      Fertilitas (kelahiran)
merupakan salah satu factor penyebab terjadinya kepadat penduduk, karena angka kelahiran di Indonesia tidak di batasi dan kebanyakan penduduk Indonesia melakukan nikah dini yang menyebabkan angka kelahiran semakin meningkat dan juga laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, dan diperkirakan setiap tahunnya bayi bertambah 4,5juta.
b.  b. .  Mortalitas (kematian)
merupakan satu dari tiga factor geografis karena moralitas dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk, hal ini biasanya di sebabkan oleh factor social ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan, serta kemiskinan merupakan factor individual dan kelompok lainnya yg dapat mempengaruhi moralitas dalam masyarakat.
c.    c.   Migrasi
adalah gerak perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk menetap di daerah tujuan, yang biasa terjadi secara permanent. Seperti contohnya Jakarta sebagai kota metropolitan di Indonesia banyak menjadi tujuan migrasi penduduk, terlalu banyaknya perpindahan penduduk ke jawa menyebabkan kepadatan penduduk yang parah di pulau Jawa, sehingga terjadi banyak dampak negatif.

Pertumbuhan penduduk yang terus menerus terjadi dan tidak diimbangi oleh perbaikan dan pertambahanbeberapa fasilitas akan menimbulkan beberapa masalah sosial bahkan masalah ekonomi. Kita ambil contoh seperti pengangguran. Pengangguran terjadi akibat beberapa faktor seperti , kurangnya lapangan pekerjaan, semakin sulitnya persaingan dalam mencari pekerjaan, dan ini terjadi akibat jumlah penduduk yang terus bertambah. Dengan sulitnya mendapatkan pekerjaan menjadikan beberapa orang menjadi pengangguran sedangkan ia mesti mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhannya dan dapat bertahan hidup. Dan inilah yang tak jarang memicu  orang untuk “menghalalkan berbagai cara” untuk mendapatkan uang. Dan terjadilah perbuatan kriminal dimana-mana. Inilah yang menjadi masalah sosial dan mempengaruhi perkembangan sosial di negara kita.
perkembangan sosial dapat meliputi segala aspek masyarakat, seperti  : perkembangan dalam cara berpikir dan interaksi sesama warga yang sebelumnya masih irrasional menjadi semakin rasional, perkembangan  dalam sikap dan orientasi kehidupan ekonomi yang sebelumnya hemat menjadi makin komersial akibat banyaknya macam-macam jenis barang untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah dan beragam, perkembangan tata cara kerja sehari-hari yang makin ditandai dengan pembagian kerja pada spesialisasi kegiatan yang makin tajam, dan tentunya berkaitan dengan masalah yang dihadap badan kesejahteraan keluarga berencana (BKKBN).
Ada hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk, yaitu melaksanakan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum atau missal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran, dan menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk, yaitu penambahan dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi, dan meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.
Pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.

Hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan budaya
Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi kebudayaan. Bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana cara untuk menetrasi kebudayaan yang faktanya telah mempengaruhi kebudayaan lain.Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
para ahli mengemukakan adanya unsure kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1.                  unsur religi
2.                  sistem kemasyarakatan
3.                  sistem peralatan
4.                  sistem mata pencaharian hidup
5.                  sistem bahasa
6.                  sistem pengetahuan
7.                  seni
Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
1.                  wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
2.           kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.                  kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.

Contoh budaya dari luar yang masuk ke Indonesia
Dalam hal berbusana, gaya berbusana barat yang telah masuk ke Indonesia beberapa tahun lalu telah merubah gaya berbusana orang indonesia yang identik dengan ketimurannya, yaitu menutup auratnya. Tetapi nyata hingga saat ini gaya berbusana ala barat masih diterjadi pada remaja-remaja jaman sekarang. Terlihat bila kita pergi ke suatu pusat perbelanjaan maka kita akan menemukan beberapa remaja yang dengan santainya dan tanpa rasa malu, memakai pakaian yang sangat mini. Bahkan tak jarang hal ini dapat berakibat buruk padanya karena dapat memicu orang untuk berbuat jahatnya padanya.
Budaya luar yang telah masuk ke indonesia juga terjadi dalam hal musik. Seperti kita ketahui musik K-pop saat ini sedang tenar di negara kita. Tak heran jika bayak orang-orang terutama remaja di Indonesia sangat menggandrungi musik ini, hingga budaya korea pun menjadikan kebanggan mereka. Padahal sebagai warga Indonesia, kita harus menjunjung tinggi nilai kebudayaan kita. Kebudayaan kita tak kalah hebatnya dengan dengan kebudayaan dari negera lain bahkan kebudayaan kita lebih beragam mulai dari hal musik hingga kuliner. Dan sudah sepatutnya kita bangga akan hal ini dan ikut serta dalam melestarikannya. Memang di jaman globalisasi seperti saat ini kita tidak mungkin menutup diri untuk tidak menerima perkembangan yang terjadi di luar sana. Namun kita harus juga harus cermat bertindak yaitu tetap mengikuti perkembangan jaman tanpa harus meninggalkan nilai budaya bangsa kita.


Senin, 14 Oktober 2013

Kenyataan sosial yang ada di masyarakat Indonesia

Sebagai mana yang kita semua ketahui. Bahwa negara kita berbentuk Republik dan merupakan negara yang berasaskan hukum yaitu UUD 1945. Sebagai mana semestinya negara hukum adalah segala sesuatunya harus berdasarkan hukum dan aturan yang telah tertera pada UUD 1945. Baik dalam urusan kepemerintahan atau kemasyarakatan. Dan hukum itu harus berpihak pada kaum yang benar dan menghukum kepada pihak yang bersalah. Hukum itu adil, tidak memandang status, kekayaan, pekerjaan, dan sebagainya. Indonesia sebagai negara hukum juga seharusnya menjalankan hukum sebagai mestinya hukum itu diadakan.
Namun dalam kenyataannya, sangatlah berbanding terbalik. Masih banyak ketidakadilan yang terjadi di negeri tercinta kita. Contohnya saja yang terjadi pada kasus beberapa tahun lalu, yang melibatkan seorang nenek yang bernama Minah. Nenek tersebut divonis hukuman 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan. Hal ini berawal saat Nek Minah sedang memanen kedelai di lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu. Lahan garapan Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk menanam kakao.Ketika sedang memanen kedelai, Nek Minah melihat 3 buah kakao yang sudah ranum. Ia kemudian memetiknya untuk ditanam sebagai bibit di tanah garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu tidak disembunyikan melainkan diletakkan begitu saja di bawah pohon kakao.
Dan tidak lama kemudian, lewat seorang mandor perkebunan kakao PT RSA. Mandor itu pun menuduh nek Minah sebagai pencuri, hingga kejadian ini dibawa ke meja hijau. Jika kita bandingkan kasus ini dengan kasus para koruptor di Indonesia. Seorang nenek yang hanya mengambil 3 buah kakao saja mendapatkan hukuman seperti itu. Sedangkan kasus para koruptor yang mengambil uang rakyat, uang negara hingga milyaran bahkan triliunan jumlahnya hanya mendapatkan hukuman beberapa bulan atau tahun.
Bahkan terkadang kasus tersebut mengilang begitu saja tanpa jejak. Dimana hukuman ini sebenarnya tidak membuat jera sang koruptor untuk tidak melakukan hal yang tidak terpuji seperti itu. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa koruptor tersebut akan mengulangi perbuatannya karena apa yang ia dapatkan dengan hukuman yang ia terima tidaklah sebanding. Hal ini masih sangat memprihatinkan di negara kita ini.





Masalah sosial yang terjadi di Indonesia

Ada banyak masalah sosial yang terjadi Indonesia, mulai dari kemiskinan, pendidikan yang masih tertinggal, penggangguran, hingga kenaikan harga sembako pun menjadi masalah sosial. Masalah sosial yang terjadi di Indonesia seperti lingkaran setan. Pengangguran merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang hingga saat ini masih sulit untuk dimusnahkan. pengangguran di Indonesia semakin hari bukanlah berkurang melainkan bertambah ini beriringan dengan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahunnya. Pengangguran dapat dikategorikan berdasarkan penyebab dari pengangguran itu sendiri, diantaranya:
  • ·    Pengangguran friksional: pengangguran tersebut yaitu pengangguran yang dapat terjadi ketika tingkat kebutuhan tenaga kerja telah penuh. Dimana proses tersebut telah terjadinya pemogokan kerja untuk menuntut perusahaan dalam keinginannya untuk menaikan upah.
  • ·       Adanya perubahan teknologi: kejadian ini dapat terjadi ketika tenaga kerja manusia digantikannya dengan tenaga-tenaga mesin. Itu yang menyebabkan banyaknya orang yang menganggur.
  • ·   Pengangguran struktural: pengangguran yang terjadi akibat adanya perubahan struktur dan kegiatan ekonomi sebagai akibat perkembangan ekonomi.
  • ·     Pengangguran musiman: kejadian ini dapat terjadi ketika permintaan tenaga kerja dari setiap perusahaan berkala, misalnya mereka menjadi pengangguran ketika terjadunya selang antar musim.
  • ·     Pengangguran siklus: kejadian ini dapat terjadi ketika adanya perubahan-perubahan dalam tingkat perekonomian.

Masalah besar di Indonesia adalah jumlah pengangguran masih terbilang tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran per Februari 2013 mencapai 7,17 juta orang atau 5,92 persen dari jumlah angkatan kerja di Indonesia sebesar 121,2 juta orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan target sebelumnya yakni 5,5 persen sampai 5,8 persen dengan asumsi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 6,8 persen sampai 7,2 persen.  Ada banyak faktor yang mempengaruhi penggangguran ini masih terjadi. Faktor tidak hanya satu melainkan ada beberapa faktor yang menyebabkan masih adanya pengangguran di negeri kita. Mulai dari kurangnya perbekalan dalam bekerja hingga masih adanya rasa enggan untuk membuka usaha sendiri. Sebagai warga negara Indonesia, kita juga harus ikut serta dalam menghilangkan atau meminimalisirkan jumlah pengangguran. Sekarang, bagaimana caranya untuk menghilangkan pengangguran itu?? Dan itu menjadi pertanyaan yang harus dijawab oleh kita semua.
            Kita bisa memulainya dari kita sendiri, yaitu dengan belajar dengan giat sehingga kita memiliki kemampuan yang cukup saat bekerja nanti. Karena dijaman seperti ini dengan jumlah pertumbuhan yang semakin bertambah, tidak menutup kemungkinan persaingan dalam dunia kerja akan semakin sulit. Kita harus bersaing dengan orang yang lain yang memiliki kemampuan dan keteramplan lebih dari kita. Tidak hanya itu kita juga harus bersaing dengan teknologi modern yang sudah mulai diterapkan di beberapa perusahaan.
          Selain memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik, kita juga harus memiliki inovasi-inovasi yang cemerlang. Karena dengan inovasi tersebut kita dapat membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Dan itu berarti kita ikut membantu dalam mengurangi jumlah pengangguran. Namun beberapa orang masih beranggapan bahwa bekerja disebuah perusahaan adalah hal yang menjanjikan. Padahal persaingan untuk masuk ke sebuah perusahaan saat ini sangat susah. Jika tidak diterima disebuah perusahaan, maka ia akan memutuskan untuk menjadi pengangguran sementara. Dan itulah yang menjadi salah satu faktor pengangguran. Mereka juga terkadang masih memikirkan “gengsi” demi menjadi karyawan dari sebuah perusahaan. Inilah yang harus kita ubah, menjadi sebuah karyawan bukanlah satu-satunya jalan untuk mencari pekerjaan, tetapi masih banyak cara salah satunya berwirausaha.



Sumber :