Kenyataan sosial yang ada di
masyarakat Indonesia
Sebagai mana yang kita semua ketahui. Bahwa negara kita
berbentuk Republik dan merupakan negara yang berasaskan hukum yaitu UUD 1945.
Sebagai mana semestinya negara hukum adalah segala sesuatunya harus berdasarkan
hukum dan aturan yang telah tertera pada UUD 1945. Baik dalam urusan
kepemerintahan atau kemasyarakatan. Dan hukum itu harus berpihak pada kaum yang
benar dan menghukum kepada pihak yang bersalah. Hukum itu adil, tidak memandang
status, kekayaan, pekerjaan, dan sebagainya. Indonesia sebagai negara hukum
juga seharusnya menjalankan hukum sebagai mestinya hukum itu diadakan.
Namun dalam kenyataannya, sangatlah berbanding terbalik.
Masih banyak ketidakadilan yang terjadi di negeri tercinta kita. Contohnya saja
yang terjadi pada kasus beberapa tahun lalu, yang melibatkan seorang nenek yang
bernama Minah. Nenek tersebut divonis hukuman 1 bulan 15 hari dengan masa
percobaan selama 3 bulan. Hal ini berawal saat
Nek Minah sedang memanen kedelai di lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa
Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu.
Lahan garapan Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk menanam kakao.Ketika
sedang memanen kedelai, Nek Minah melihat 3 buah kakao yang sudah ranum. Ia
kemudian memetiknya untuk ditanam sebagai bibit di tanah garapannya. Setelah
dipetik, 3 buah kakao itu tidak disembunyikan melainkan diletakkan begitu saja
di bawah pohon kakao.
Dan
tidak lama kemudian, lewat seorang mandor perkebunan kakao PT RSA. Mandor itu
pun menuduh nek Minah sebagai pencuri, hingga kejadian ini dibawa ke meja
hijau. Jika kita bandingkan kasus ini dengan kasus para koruptor di Indonesia.
Seorang nenek yang hanya mengambil 3 buah kakao saja mendapatkan hukuman
seperti itu. Sedangkan kasus para koruptor yang mengambil uang rakyat, uang
negara hingga milyaran bahkan triliunan jumlahnya hanya mendapatkan hukuman
beberapa bulan atau tahun.
Bahkan
terkadang kasus tersebut mengilang begitu saja tanpa jejak. Dimana hukuman ini
sebenarnya tidak membuat jera sang koruptor untuk tidak melakukan hal yang
tidak terpuji seperti itu. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa koruptor
tersebut akan mengulangi perbuatannya karena apa yang ia dapatkan dengan
hukuman yang ia terima tidaklah sebanding. Hal ini masih sangat memprihatinkan
di negara kita ini.
Masalah sosial yang terjadi di
Indonesia
Ada banyak masalah sosial yang
terjadi Indonesia, mulai dari kemiskinan, pendidikan yang masih tertinggal,
penggangguran, hingga kenaikan harga sembako pun menjadi masalah sosial. Masalah
sosial yang terjadi di Indonesia seperti lingkaran setan. Pengangguran merupakan
salah satu dari sekian banyak masalah yang hingga saat ini masih sulit untuk
dimusnahkan. pengangguran di Indonesia semakin hari bukanlah berkurang
melainkan bertambah ini beriringan dengan bertambahnya jumlah penduduk setiap
tahunnya. Pengangguran dapat dikategorikan berdasarkan penyebab dari
pengangguran itu sendiri, diantaranya:
- · Pengangguran friksional: pengangguran tersebut yaitu pengangguran yang dapat terjadi ketika tingkat kebutuhan tenaga kerja telah penuh. Dimana proses tersebut telah terjadinya pemogokan kerja untuk menuntut perusahaan dalam keinginannya untuk menaikan upah.
- · Adanya perubahan teknologi: kejadian ini dapat terjadi ketika tenaga kerja manusia digantikannya dengan tenaga-tenaga mesin. Itu yang menyebabkan banyaknya orang yang menganggur.
- · Pengangguran struktural: pengangguran yang terjadi akibat adanya perubahan struktur dan kegiatan ekonomi sebagai akibat perkembangan ekonomi.
- · Pengangguran musiman: kejadian ini dapat terjadi ketika permintaan tenaga kerja dari setiap perusahaan berkala, misalnya mereka menjadi pengangguran ketika terjadunya selang antar musim.
- · Pengangguran siklus: kejadian ini dapat terjadi ketika adanya perubahan-perubahan dalam tingkat perekonomian.
Masalah besar di Indonesia adalah jumlah
pengangguran masih terbilang tinggi. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran per Februari 2013 mencapai 7,17
juta orang atau 5,92 persen dari jumlah angkatan kerja di Indonesia sebesar
121,2 juta orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan target sebelumnya yakni
5,5 persen sampai 5,8 persen dengan asumsi pertumbuhan ekonomi berada di
kisaran 6,8 persen sampai 7,2 persen. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
penggangguran ini masih terjadi. Faktor tidak hanya satu melainkan ada beberapa
faktor yang menyebabkan masih adanya pengangguran di negeri kita. Mulai dari
kurangnya perbekalan dalam bekerja hingga masih adanya rasa enggan untuk
membuka usaha sendiri. Sebagai warga negara Indonesia, kita juga harus ikut
serta dalam menghilangkan atau meminimalisirkan jumlah pengangguran. Sekarang,
bagaimana caranya untuk menghilangkan pengangguran itu?? Dan itu menjadi pertanyaan
yang harus dijawab oleh kita semua.
Kita
bisa memulainya dari kita sendiri, yaitu dengan belajar dengan giat sehingga
kita memiliki kemampuan yang cukup saat bekerja nanti. Karena dijaman seperti
ini dengan jumlah pertumbuhan yang semakin bertambah, tidak menutup kemungkinan
persaingan dalam dunia kerja akan semakin sulit. Kita harus bersaing dengan
orang yang lain yang memiliki kemampuan dan keteramplan lebih dari kita. Tidak hanya
itu kita juga harus bersaing dengan teknologi modern yang sudah mulai
diterapkan di beberapa perusahaan.
Selain memiliki kemampuan dan
keterampilan yang baik, kita juga harus memiliki inovasi-inovasi yang
cemerlang. Karena dengan inovasi tersebut kita dapat membuka usaha sendiri dan
menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Dan itu berarti kita ikut
membantu dalam mengurangi jumlah pengangguran. Namun beberapa orang masih
beranggapan bahwa bekerja disebuah perusahaan adalah hal yang menjanjikan. Padahal
persaingan untuk masuk ke sebuah perusahaan saat ini sangat susah. Jika tidak diterima
disebuah perusahaan, maka ia akan memutuskan untuk menjadi pengangguran
sementara. Dan itulah yang menjadi salah satu faktor pengangguran. Mereka juga
terkadang masih memikirkan “gengsi” demi menjadi karyawan dari sebuah
perusahaan. Inilah yang harus kita ubah, menjadi sebuah karyawan bukanlah
satu-satunya jalan untuk mencari pekerjaan, tetapi masih banyak cara salah
satunya berwirausaha.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar