Sabtu, 26 April 2014

ANDAI SAYA CALEG



Andai suatu hari saya menjadi caleg saya tidak mau memberikan banyak janji yang terlihat sangat menjajikan. Karena janji adalah sebuah utang yang harus untuk dibayar dan direalisasikan. Yang pertama saya lakukan adalah meneruskan project,rencana, kegiatan terdahulu yang bersifat positif yang dapat meningkatkan kemakmuran masyarakatnya hinigga terealisasikan dengan baik dan benar. Setelah itu saya membuat lapangan pekerjaan. Sebagai mahasiswa teknik arsitektur sudah tentu saya akan mentata kota yang dibawah naungan saya menjadi lebih indah, teratur, tertib, sehat, dan nyaman. Dan membangun bangunan atau tempat-tempat yang unik dan indah tanpa harus merusak lingkungan sekitar atau lahan hijau yang yang ada.

LOKALISASI



Lokalisasi adalah istilah yang berkonotasi sebagai tempat untuk menampung atau berkumpulnya para “perempuan penghibur” atau Wanita Tuna Sisila (WTS) atau bisa dibilang tempat prostitusi. Lokaslisasi iini sudah menyebar di beberapa daerah di Indonesia seperti contohnya Lokasasi Dolly di Surabaya, Lokalisasi sintai di Batam, Gang Sadar di purwokerto. Dan ini sulit untuk benar-benar diberantas karena sudah banyaknya tempat-tempat seperti ini di daerah lain. Dan banyaknya para pekerjanya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan maraknya lokalisasi ini, seperti hal nya  sulitnya biaya hidup, kurangnya keimanan pada dirinya, dan tergiur oleh besaran hasil yang didapatkan.
Hal ini sangat meresahkan bahkan sangat berdampak buruk bagi para anak-anak yang berada di lingkungan sekitar. Moral anak bangsa akan ikut rusak oleh para oknum yang tak bermoral seperti ini. Bagaimana bangsa ini akan maju jika moral anak bangsa telah rusak. Dan dimana anak bangsa yang diharapkan ini tumbuh dan berda di lingkungan yang sangat berpotensi merusak moralnya. Tentu ini sangat mengerikan. Karena lingkungan adalah faktor terbesar dalam membentuk perilaku dan jati diri anak tersebut.
Sudah tentu tempat haram ini harus dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Karena apabila hanya dimusnahkan tempatnya saja tidak akan memberhentikan kegiatan terlarang bahkan merekan akan membuka tempat baru untuk tetap berlangsungnya kegiatan itu. Maka harus dimusnahkan hingga ke pelaku-pelakunya baik para penjajanya atau para pelanggannya. Dimusnahkan dalam arti ini adalah untuk para penjaja mereka diberi hukuman penjara lalu direhab secara agama atau diluruskan kembali akhlaknya sepeti dimasukan ke pesantren dan tak lupa diberi pekerjaan yang halal sebagai pengganti pekerjaan yang terlarang itu. Karena factor pekerjaan dan biaya hidup merupakan faktor terbesar sebagai alasan mengapa mereka sampai nekat bekerja sebagai WTS.
Bagi para pelanggan juga diberi hukuman penjara dan denda yang memberatkan agar mereka jera. Dan tak lupa akhlak dan perilaku mereka juga harus diluruskan kembali ke jalan yang benar sesuai ajaran agama. Dan bagi para orang tua yang berada di sekitar tempat tersebut harus membekali dan menanamkan agama pada diri sang anak agar tidak ikut terjerumus dalam kegiatan terlarang itu.

LAGU POP TENTANG INDONESIA



LAGU POP YANG MENGGAMBARKAN INDONESIA

Lagu Iwan Fals yang berjudul tikus-tikus kantor

Kisah usang tikus-tikus kantor
Yang suka berenang disungai yang kotor
Kisah usang tikus-tikus berdasi
Yang suka ingkar janji
Lalu sembunyi dibalik meja
Teman sekerja
Didalam lemari dari baja
Kucing datang
Cepat ganti muka
Segera menjelma
Bagai tak tercela

Masa bodoh hilang harga diri
Asal tidak terbukti ah
Tentu sikat lagi

Tikus-tikus tak kenal kenyang
Rakus-rakus bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang
Tikus menghilang

Kucing-kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor
Datang men-teror
Cerdik licik
Tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing
Pura-pura mendelik

Tikus tahu sang kucing lapar
Kasih roti jalanpun lancar
Memang sial sang tikus teramat pintar
Atau mungkin sikucing yang kurang
Ditatar !

  Lagu Iwan Fals berjudul Tikus-tikus kantor ini sungguh jelas menggambarkan kondisi Indonesia yang sangat memprihatinkan yaitu kasus korupsi dimana-mana bahkan para aparat hukum pun melakukan hal tercela seperti itu. Banyak aparat negara begitu mudah tunduk pada kekuatan uang, menyebabkan rakyat yang tidak semuanya makmur menjadi susah mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Hal itu ditambah dengan kinerja dari penegak hukum yang juga tidak banyak memberi harapan. Sama seperti aparat pemerintahan lain, mereka juga tak jarang tunduk pada kekuatan uang.

Lirik lagu Iwan Fals ini menggambarkan bahwa koruptor diibaratkan seekor tikus yang suka berenang di sungai kotor atau memanfaatkan keadaan sistem carut marut.pada lirik “kisah usang tikus-tikus berdasi” sama seperti para pejabat Negara yang koruptor Sedangkan para penegak hukum diibaratkan seperti kucing, yang dengan menerima suap berupa ikan guna memuluskan jalan si tikus. Kinerja penegak hukum pun lamban bahkan dengan disuap oleh uang para penegak hukum pun pura-pura tidak mengetahui aksi para koruptor atau bahkan memuluskan jalan para koruptor ini terlihat dalam lirik “Kucing-kucing yang kerjanya molor, Tak ingat tikus kantor, Datang men-teror, Tikus bertingkah tengik, Mungkin karena sang kucing, Pura-pura mendelik, Tikus tahu sang kucing lapar, Kasih roti jalanpun lancar”. Dan di lagu ini pun menggambarkan bahwa para koruptor tak ada puas-puas nya dalam korupsi terlihat pada lirik “Tikus-tikus tak kenal kenyang, Rakus-rakus bukan kepalang”