Sabtu, 26 April 2014

LAGU POP TENTANG INDONESIA



LAGU POP YANG MENGGAMBARKAN INDONESIA

Lagu Iwan Fals yang berjudul tikus-tikus kantor

Kisah usang tikus-tikus kantor
Yang suka berenang disungai yang kotor
Kisah usang tikus-tikus berdasi
Yang suka ingkar janji
Lalu sembunyi dibalik meja
Teman sekerja
Didalam lemari dari baja
Kucing datang
Cepat ganti muka
Segera menjelma
Bagai tak tercela

Masa bodoh hilang harga diri
Asal tidak terbukti ah
Tentu sikat lagi

Tikus-tikus tak kenal kenyang
Rakus-rakus bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang
Tikus menghilang

Kucing-kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor
Datang men-teror
Cerdik licik
Tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing
Pura-pura mendelik

Tikus tahu sang kucing lapar
Kasih roti jalanpun lancar
Memang sial sang tikus teramat pintar
Atau mungkin sikucing yang kurang
Ditatar !

  Lagu Iwan Fals berjudul Tikus-tikus kantor ini sungguh jelas menggambarkan kondisi Indonesia yang sangat memprihatinkan yaitu kasus korupsi dimana-mana bahkan para aparat hukum pun melakukan hal tercela seperti itu. Banyak aparat negara begitu mudah tunduk pada kekuatan uang, menyebabkan rakyat yang tidak semuanya makmur menjadi susah mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Hal itu ditambah dengan kinerja dari penegak hukum yang juga tidak banyak memberi harapan. Sama seperti aparat pemerintahan lain, mereka juga tak jarang tunduk pada kekuatan uang.

Lirik lagu Iwan Fals ini menggambarkan bahwa koruptor diibaratkan seekor tikus yang suka berenang di sungai kotor atau memanfaatkan keadaan sistem carut marut.pada lirik “kisah usang tikus-tikus berdasi” sama seperti para pejabat Negara yang koruptor Sedangkan para penegak hukum diibaratkan seperti kucing, yang dengan menerima suap berupa ikan guna memuluskan jalan si tikus. Kinerja penegak hukum pun lamban bahkan dengan disuap oleh uang para penegak hukum pun pura-pura tidak mengetahui aksi para koruptor atau bahkan memuluskan jalan para koruptor ini terlihat dalam lirik “Kucing-kucing yang kerjanya molor, Tak ingat tikus kantor, Datang men-teror, Tikus bertingkah tengik, Mungkin karena sang kucing, Pura-pura mendelik, Tikus tahu sang kucing lapar, Kasih roti jalanpun lancar”. Dan di lagu ini pun menggambarkan bahwa para koruptor tak ada puas-puas nya dalam korupsi terlihat pada lirik “Tikus-tikus tak kenal kenyang, Rakus-rakus bukan kepalang”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar