Arsitektur jengki merupakan salah satu langgam
arsitektur yang tumbuh dari para pemuda Indonesia. Arsitektur jengki ini tumbuh
dan berkembang pada tahun 1950 an. Secara etimologis kata Jengki berasal dari
kata Yankee, sebutan untuk orang-orang New England yang tinggal di
Amerika Serikat bagian utara. Penamaan jengki juga berhubungan dengan tren
busana celana jengki yang berkembang pada masa itu. Selain itu, gaya jengki
juga terinspirasi dari film-film koboi Amerika yang beredar di Indonesia.
Posisi koboi dengan kuda-kuda miring ketika bertarung menjadi ilham yang
melahirkan bentuk arsitektur jengki. Bermula dari kemerdekaan Indonesia
diraih, para orang belanda pun kembali negaranya, termasuk para ahli bangunan
dan arsiteknya. Dari situ para pemuda Indonesia yaitu para arsitek Indonesia
ang merupakan para lulusan STM mulai melakukan semacam sebuah perlawanan(segi arsitektur) dari arsitektur colonial. Hal ini
dikarenakan sebagai salah satu upaya masyarakat Indonesia untuk mencari jati
diri Indonesia dalam segi arsitektur pasca kemerdekaan. Dengan pengetahuan yang
belum begitu mempuni, para arsitek ini melakukan beberapa gebrakan. Ada yang
membedakan antara arsitektur jengki dengan arsotektur colonial. Yaitu jika
arsitektur kolonialisme didominasi bidang horisontal dan vertikal serta bentuk
yang geometris, maka arsitektur jengki secara umum memiliki ciri unik dengan
permainan bidang yang tidak simetris, garis-garis lengkung, serta jauh dari
kesan kaku.
Ciri-Ciri
arsitektur jengki :
a. ~ Atap
Pada
umumnya Rumah berarsitektur jengki menggunakan atap pelana yang berbeda. Kemiringan
atapnya mencapai 35 derajat cukup curam. Hal ini sebagai solusi dari iklim
Indonesia yang memiliki curah hujan yang tinggi. Banyak atap yang berupa
patahan dengan perbedaan ketinggian yang kemudian diselipkan ventilasi sebagai
media pembuangan panas pada atap.
a. ~ Dinding
Karena penggunaan atap seperti itu, maka tampak bangunan ersebut
melihatkan dinding bagian depan terlihat lebar dan terekspos. Biasanya dengan
kekreatifitas para arsitek jengki ini, mereka memberikan ornament tumbuhan dan
alam untuk menghiasi dinding tersebut. Dan dinding tersebut akan membentuk segi
lima.
a. ~Teras
Teras merupakan unsur penting dalam arsitektur ini. Teras langgam ini
memiliki ukuran yang luas. Hal ini disadari para arsitek jengki bahwa teras
merupakan tempat untuk berteduh dari suhu di Indonesia yang cukup panas, dimana
teras ini juga sebagai tempat menerima tamu.
b. ~Jendela
Sekali lagi, arsitekturjengki sangat memperhatikan iklim Indonesia yang
tropis. Ini terbukti dari ukuran jendela dan kusen yang cukup lebar dan banyak,
sebagai salah satu cara penghawaan ang baik agar hawa panas cepat bersirkulasi
dengan baik. Tanpa meninggalkan gayanya, jendela pun diletakan secara asimetris
dan tak monoton.
c. ~Rooster
Selain dengan jendela yang lebar, rooster juga dianggap sebagai cara lain
dalam menanggapi Iklim Indonesia. Dengan adanya rooster ini sirkulasi semakin
baik dan menambah estetika yang khas terhadap bangunannya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar