Senin, 31 Maret 2014

KEMBALIKAN INDONESIA KE INDONESIA




Mungkin pertanyataan kemerdekaan atas Indonesia telah kita dengar sejak kurang lebih 69 tahun. Namun kemerdekaan yang dimaksud hanya sebatas kemerdekaan atas penjajahan secara fisik oleh para penjajah. Nyatanya tanpa kita sadari sampai saat ini kita masih dijajah oleh bangsa asing . Ini terbukti sebagian besar sumber daya alam milik Indonesia telah dikuasai oleh perusahaan asing. Mulai dari makanan, bahan bakar, bahan bangunan dan lain sebagainya.
Misalnya saja PT Freeport Indonesia yang berada di papua. Mengelola pertambangan milik kekayaan Indonesia yang melimpah itu. Memang awalnya perusahaan ini hanya berinvestasi sebagaian pada Indonesia untuk mengelola sumber kekayaan alam Indonesia ini. Namun seiringnya waktu perusahaan asing asal Amerika ini telah mengambil alih pertambangan ini secara besar-besaran. Dengan kata lain sumber kekayaan milik kita sendiri telah dikuasai oleh bangsa asing. Pemerintah telah dibutakan dengan iming-iming membaiknya perekonomian Indonesia.Padahal tanpa disadari atau tidak banyak sekali dampak negative yang telah ditimbulkan oleh perusahaan ini.Selama penambangan sejak awal berdirinya perusahaan ini, sudah banyak kerusakan lingkungan yang nyata terjadi di daerah Papua. Sungai yang tercemar logam berat sampai kerusakan permanen pada hutan di sekitar pertambangan yang turut merusak kekayaan hayati di Indonesia. Kerusakan sungai ini merugikan warga Papua yang menggantungkan hidupnya pada sungai, walupun dampak ini tidak dirasakan secara langsung.Sebanyak kurang lebih 300.000 Ton/Hari Limbah dihasilkan dan dibuang dari proses pertambangan oleh perusahaan Amerika tersebut ke hutan dan sungai sehingga menyebabkan matinya hewan dan tumbuhan serta meracuni penduduk yang bergantung pada lingkungan di Papua. Kerusakan lingkungan hidup tidak begitu di perhatikan oleh PTFI asal Amerika tersebut karena tidak menguntungkan pada perusahaan.
Lebih parahnya yang mana seharusnya masyaraka papua yang memiliki tanah penghasil tambang ini sangat dirugikan oleh perusahaan asing ini. Ini terbukti dengan masyarakat lokal hanya dijadikan buruh dengan upah yang tidak sesuai dengan keuntungan yang didapat oleh PTFI per tahun. Ratusan ribu ton bijih Emas, Perak, dan tembaga dihasilkan dan di bawa ke Amerika yang diambil dari Negara Indonesia tanpa ada dampak Positif bagi masyarakat setempat. Tidak ada perbaikan kualitas pendidikan, pekerjaan, maupun penghasilan yang didapat masyarakat Papua dari keberadaan PTFI di Indonesia. Dengan hasil tambang jutaan Ton, tidak ada pembangunan infrastruktur bagi masyarakat setempat.Kehidupan masyarakat setempat juga terancam dengan keberadaan PTFI asal Amerika tersebut, karena masyarakat yang bukan pekerja PTFI bisa di usir, bahkan di tembak jika mendekati area pertambangan tanpa izin. walaupun masyarakat Papua hanya mencari hasil hutan di Sekitar PTFI. PTFI tidak mengindahkan keselamatan pekerjanya yaitu masyarakat Papua sendiri. hal ini terbukti saat terjadi runtuhnya tambang pada akhir 2012 lalu, tidak ada penanganan serius dari PTFI bagi para korban (dan keluarga). Bahkan kunjungan menteri dan instansi terkait untuk melakukan penyelidikan kasus, dihambat oleh Pimpinan PT. Freeport Indonesia, sehingga penyelidikan lebih lanjut tidak bisa dilakukan.
Bahakan Negara pun sebenarnya telah dirugikan oleh PTFI ini. Sebanyak jutaan Ton Bijih Emas, Perak, dan Tembaga ditambang dari Papua, negara Hanya mendapatkan paling banyak 10% dari keuntungan yang didapat oleh PTFI. Karena PTFI melakukan pemurnian di negara asalnya yaitu Amerika serikat. Betapa mirisnya melihat kenyataan bahwa kekayaan alam yang seharusnya membuat kita menjadi lebih makmur namun membuat kesengsaraan yang berlangsung lama. Hak kita sebagai masyarakat Indonesia yang terkenal akan SDA nya yang melimpah telah direnggut oleh bangsa asing. Tidak bisa “hidup” di tanah sendiri, mungkin ungkapan inilah yang cocok menggambarkan kesengsaraan masyarakat Indonesia terutama masyarakat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar