Rabu, 11 Juni 2014

FRANCHISE DAN NASIONALISME


Pengertian
  • Waralaba (Inggris: Franchising;Prancis: Franchise) untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan.
  • Menurut pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa
  • Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, Waralaba adalah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu
Dengan kata lain, Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat.

Hubungan franchise dengan nasionalisme
        Pada awalnya sistem franchise muncul di Indonesia sangat membantu karena menyerap banyak SDM, dan sistem pendaan dan managemen yang baik. Namun secara perlahan dan lama kelamaan ini mengubah nasionalisme rakyat indonesia. Usaha franchise yang di Indonesia di dominasi oleh restoran cepat saji yang pemiliknya adalah orang luar negeri. Franchise restoran cepat saji ini sangat digemari oleh masyarakat indonesia. Hingga restoran ini banyak tersebar dimana-mana dan mendominasi pasar indonesia. Restoran franchise ini juga tidak dapat dipungkiri telah merubah sikap nasionalisme rakyat Indonesia. Karena pola pikir rakyat indonesia saat ini bahwa restoran cepat saji tersebut akan membuat seseorang tampak lebih dipandang “gaul” , lebih keren karena telah mengikuti gaya hidup orang barat. Sedangkan makanan asli Indonesia lama-kelamaan telah ditinggalkan karena mereka berpikir bahwa hal itu sudah “kuno”. Ini merupakan tanda-tanda telah hilangnya sikap nasionalisme pada rakyat Indonesia.

       Usaha franchise ini juga dapat berakibat buruk pada usaha-usaha kecil milik orang indonesia. Dengan merebaknya dan menjamurnya franchise ini dimana semakin hari semakin banyak penggermanya, telah dapata mematikan usaha makanan asli orang indonesia. Telah mematikan sumber penghasilan orang-orang yang bergantung pada usaha makanannya. Memang franchise yang merupakan salah satu bentuk dari globalisasi ini tidak dapat kita hindari, karena mau tak mau kita juga harus menjadi pribadi yang mengikuti jaman, namun tetap berpegang teguh pada nasionalis. Ini dapat kita realisasikan dalam bidang usaha yaitu dengan membuka usaha makanan khas tradisional dengan sistem usaha seperti franchise. Dengan begitu kita tidak tertinggal arus globalisasi namun tetap menjunjung warisan budaya Indonesia melalui warisan kulinernya.

                     http://www.eocommunity.com/Pengertian-Franchise-di-Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar